Sebagai orang tua, tentu keinginan untuk memberikan yang terbaik pasti selalu ada. Hingga akhirnya asuransi untuk pendidikan dianggap sebagai salah satu jalan untuk menjamin kehidupan buah hati terutama pendidikan. Karena selain tabungan pendidikan produk asuransi ini memiliki tambahan manfaat untuk proteksi jika risiko terjadi. Namun sebelum mengambil asuransi pendidikan, orang tua harus tahu risiko asuransi pendidikan dalam ulasan berikut.
Risiko Yang Harus Diketahui Dalam Asuransi Pendidikan Anak
1. Akan Ada Banyak Potongan Biaya
Dikarenakan dalam hal ini bisnis utama yang diusung adalah asuransi, maka dana yang anda setorkan akan dipotong. Potongan tersebut tak lain untuk komisi dan biaya lainnya yang umumnya dilakukan di 5 tahun awal. Dana yang terpotong ini bisa dikatakan tidak sedikit sehingga bisa mempengaruhi sisa investasi anda. Sehingga orang tua harus siap jika dalam jangka waktu 5 pertama jumlah dana yang disimpan akan sangat kecil.
2. Uang Pertanggungan Relatif Kecil
Hal ini pastinya terjadi mengingat besaran preminya akan terbagi bagi. Karena banyak orang tua yang justru lebih fokus pada investasi dan tidak memperhatikan besaran pertanggungan. Padahal asuransi pendidikan ini akan diberikan ketika orang tua meninggal dunia. Selain itu karena fokusnya hanya pada investasi, maka uang proteksi ada pada jumlah minimal. Sehingga risiko jumlah uang pertanggungan akan kecil bahkan tidak cukup untuk biaya pendidikan.
3. Asuransi Pendidikan Bukan Tabungan
Meskipun asuransi sistemnya mirip dengan menabung, karena setiap bulan harus membayar premi. Namun sangat berbeda dengan tabungan karena uang anda akan diinvestasikan untuk berbagai instrumen investasi yang ada risikonya. Apabila investasi tersebut berjalan baik maka asuransi pendidikan yang anda beli akan tepat. Sebaliknya jika investasi yang dilakukan mengalami kerugian maka juga akan berdampak pada pembayaran premi.
4. Pembayaran Premi Lebih Lama Dari Perjanjian
Sebenarnya tanggungjawab pembayaran premi ini bergantung pada untung atau tidaknya investasi yang dilakukan. Jika perusahaan asuransi mendapatkan keuntungan, maka anda bisa mendapatkan pembayaran yang singkat. Sebaliknya jika mendapatkan kerugian maka premi ini akan dicairkan lebih lama dari perjanjian. Hanya saja risiko satu ini banyak yang belum mengetahui dan kebanyakan agen asuransi juga tidak akan memberitahu.
5. Tidak Memahami Polis Dengan Baik
Ketika anda akan membeli polis asuransi baik produk asuransi apapun, memahami polis adalah kunci. Padahal anda membeli asuransi pendidikan ini sebagai langkah melindungi buah hati. Tujuan ini bisa saja tidak tercapai apabila anda tidak membaca serta tidak memahami isi polis. Polis merupakan dokumen legal terkait setiap tindakan yang berhubungan dengan asuransi. Apabila memang belum jelas bisa menanyakan isi polis tersebut.
6. Salah Memilih Instrumen Investasi
Ketika anda sudah memutuskan untuk menggantungkan dana pendidikann buah hati di asuransi pendidikan, maka sudah bisa dipastikan jika ingin mendapatkan keuntungan. Namun tidak ada yang bisa menjamin jika investasi yang dilakukan akan berjalan lancar dan sukses. Karena perusahaan asuransi bisa saja salah menentukan instrumen investasi. Yang justru bisa membuat anda kehilangan sejumlah dana dan mendapatkan kerugian.
Asuransi memang merupakan produk yang dikhususkan untuk menjamin dari risiko yang tidak terduga. Namun bukan berarti harus terburu buru menentukan produk asuransi tanpa mengetahui risikonya. Meskipun terlihat menggiurkan, sebaiknya anda yang ingin menanam dana dengan jalan asuransi harus memahaminya. Sebab, asuransi merupakan sistem yang sangat berbeda dengan menabung yang bisa diambil dananya bahkan bisa mendapatkan bunga tabungan.